Banner 468

Facebook
RSS

Tip Praktis Pengambilan Gambar

-
wedding karawang



  1. Cara memegang Kamera Video. Peganglah kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi kamera tidak mudah goyah. dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut pengambilan yang diinginkan – pada banyak kondisi gunakan selalu tripod untuk menjaga gambar tetap stabil.
  2. Zoom. Hindarkan penggunaan tehnik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar yang dapat berakibat tidak bergunanya gambar yang terekam.
  3. Suara. Perlu diperhatikan mengenai suara. Bila kita tidak menggunakan earphone, kamera tetap merekam suara-suara latar yang tidak diperlukan, maka jangan mengeluarkan suara yang tak perlu atau berbicara ketika sedang merekam.
  4. Peraturan 10 detik. Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lamadam hindarkan pergerakan-pergerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu kondisi sekurangnya dalam 10 detik. Ini akan memudahkan editor film untuk mengambil potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung sampai 10 detik, meskipun pada kondisi yang sulit, 10 detik ini terasa lama.
  5. Panning (mengambil gambar bergerak secara horizontal) dan tilting (mengambil gambar bergerak secara vertikal) sebaiknya digunakan secukupnya saja bila ingin mendapatkan gambar dasar dengan berpindah posisi gambar, atau bila kita sudah berpengalaman sebagai operator film. Bila kita memutuskan untuk melakukan panning, gerakkanlah kamera sehalus yang kita bisa. Ingat selalu aturan10 detik untuk setiap gambar diam/statis pada awal dan juga pada akhir pengambilan gambar panning. Selalu lebih baik mengambil banyak gambar statis, dan ingat juga bahwa nantinya gambar yang kita ambil akan diedit kembali oleh editor. Penggunaan panning sebaiknya jangan terlalu lama (antara3-5 detik).
  6. Fokus, Exposure and White Balance (keseimbangan warna) . Periksa selalu fokus dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat fokuskan selalu pada jarak ideal ke objek yang kita inginkan untuk direkam dan ketika kita melakukan zoom jauh semuanya terlihat fokus – bila kita melakukan zoom pada objek terdekat terlebih dahulu lalu kita zoom pada objek lain di kejauhan (contohnya hewan di kejauhan) maka akan membuat gambar sama sekali tidak fokus. Adanya perbedaan antara objek yang samar dan objek utama yang jelas adalah sangat penting. Bahkan objek yang hanya sedikit tidak fokus akan membuat film menjadi tidak berguna. Periksa selalu exposure dan cobalah merekam pada objek yang sama dengan cara manual dan otomatis untuk memastikan kita mendapatkan gambar terbaik yang kita inginkan. Bila kita sudah memiliki banyak pengalaman, hal ini menjadi tidak perlu lagi untuk dilakukan .
  7. Tanggal dan Waktu. Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar film yang terekam, ini akan membuat film sama sekali tidak dapat digunakan . Penulisan tanggal dan waktu pada layar film tidak membuktikan bahwa film ini diambil pada saat yang tertulis dilayar, karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950-tidak menjamin pengambilan film tersebut pada tahun 1950, bisa saja setiap orang merubah tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya kita selalu merekam suara kita pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi dan negara dimana kita merekam gambar- cara inilah yang dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan film. Hal ini sangatlah penting dan seringkali terlupa, dan bila kita lupa apa dan dimana persisnya sebuah gambar diambil, celakalah kita. Bila kita memiliki GPS untuk menunjukkan lokasi kita berada, selalu rekam dengan film pembacaannya dan juga rekam latar belakangnya. Tidak seperti tanda tanggal dan waktu, hal ini dapat memberikan bukti.
  8. Cutaways (gambar pengisi). Bila kita merekam sebuah obyek, kegiatan ataupun wawancara kita perlu selalu mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila kita merekam sebuah wawancara kita perlu untuk merekam juga kantor orang yang kita wawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan tambahan bagi film wawancara kita. Kita lihat contoh lain, bila kita membuat film tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan dimana mereka tinggal dan kebakaran hutan yang merusakan habitatnya. Ini akan membuat sebuah film lebih informatif.


Tentang kepala video yang kotor Jika kepala video (bagian kontak dengan kaset) menjadi kotor, merekam dan memainkan dengan normal tidak dapat dilakukan dengan baik. bersihkan kepala video dengan pembersih kepala video digital masukkan pembersihan kepala video ke dalam kamera film, setel ke mode mainkan kaset, dan mainkan selama kurang lebih 20 detik. (Jika Anda tidak menghentikan mode tersebut, maka akan terhenti secara otomatis 30 detik kemudian.) kami menganjurkan agar anda membersihkan kepala video secara teratur. Jika kepala video kotor, muncul indikastor “NEED HEAD CLEANING” saat proses perekaman berlangsung, saat memainkan, beberapa gejala ini akan muncul. muncul pola seperti mozaik atau suara mengalami gangguan. muncul garis horisontal berwarna hitam atau biru. seluruh layar menjadi biru, dan baik gambar maupun suara tidak akan muncul. Jika proses memainkan tidak berfungsi walaupun kepala video telah dibersihkan satu penyebab yang mungkin adalah merekam dengan normal tidak dapat dilakukan karena kepala video kootor saat proses perekaman berlangsung. Bersihkan kembali kepala video dan lakukan rekaman dan mainkan kembali. jika memainkan dengan normal dapat dilakukan, berarti kepala video telah bersih. sebelum merekam acara penting, lakukan rekaman pendahuluanuntuk memastikan proses merekam normal dapat dilakukan dengan baik. Jika kepala video menjadi kotor kembali setelah dibersihkan, masalah mungkin terdapat pada kaset. Jika demikian, coba gunakan kaset lain. Saat memainkan, pada awalnya gambar dan suara akan mengalami gangguan, namun ini bukanlah kerusakan pada kamera film. (Satu penyebab yang mungkin terjadi adalah pemutaran terganggu oleh adanya kotoran atau debu yang menempel pada kepala video. Jenis – jenis pergerakan kamera dalam teknik penyotingan
  • Panning adalah gerakan kamera menyamping. Pann left gerakan ke arah kiri dan pann right gerakan ke arah kanan.
  • Tilting adalah gerakan kamera secara vertical atau atas bawah. Tilt Up gerakan naik dan Tilt Down gerakan turun.
  • Tracking adalah gerakan kamera dengan arah maju dan mundur atau depan belakang, bisa dengan bantuan doly atau rel kereta. Track In gerakan maju kedepan dan Track Out gerakan mundur kebelakang.
  • Crane adalah gerakan kamera meninggi atau merendah.
  • Following adalah gerakan kamera mengikuti objek atau actor.


Cara memegang kamera Perekaman normal
  1. Agar selalu membuka mata Anda pada saat perekaman sehingga Anda dapat melihat tujuan dan apa yang terjadi di sekitar Anda.
  2. Letakkan kamera di bahu kanan dan pegang erat dengan kedua tangan Anda.
  3. Dekatkan penampang mata viewfinder sedekat mungkin dengan mata kanan Anda.
  4. Berdiri dengan tegap dan kaki agak melebar.
  5. Disarankan untuk menggunakan tripod (opsional) untuk menghasilkan gambar stabil jika dimungkinkan.

    Perekaman sudut rendah
    Sesuaikan jarak monitor LCD dengan posisi memegang kamera
  6. Jika kamera tidak dipegang dengan erat dan stabil, gambar dalam monitor LCD tidak dapat dilihat dengan benar.
  7. Tombol mulai sub perekaman/stop dan sub pengaturan zom di depan kamera dapat digunakan untuk perekaman jarak jauh.
    Untuk gambar lebih stabil
  8. Stabilkan kamera dengan menopang siku Anda pada meja atau permukaan horizontal yang stabil lainnya




Leave a Reply

    Pembaca

    About Me

    Foto Saya
    wedding karawang
    Perum Taman Singaperbangsa Karawang nizamphotographer@gmail.com
    Lihat profil lengkapku
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...